Sunday, January 8, 2017

About Spoiler [Sunday Morning]



PS: Ini adalah post paling sewot yang pernah kutulis di blog ini. I've warned you, guys.

Suatu hari yang cerah, aku melihat info di linimasa bahwa penulis favoritku akhirnya menerbitkan buku baru sebulan yang lalu (aku emang suka telat kalau masalah beginian hahaha). Karena tertarik dan berpikir untuk membelinya, aku akhirnya googling mencari review buku tersebut. Dalam sebuah review yang kubaca, ada kalimat kayak gini:

"Aku kecewa, soalnya endingnya Markonah lebih memilih si Zaenudin daripada Kim Jaejoong, padahal Kim Jaejoong jelas lebih ganteng 27 derajat, udah kayak pahala orang shalat jamaah."

Ya Tuhan, terkutuknya manusia ini. Semoga orang yang nulis kalimat tadi di reviewnya, besok ban motornya bocor pas mau ada kuliah dosen killer huft.

Apa kamu juga pernah membaca kalimat-kalimat semacam itu saat sedang asyik membaca review buku yang jadi wishlist kamu? Aku pernah. Bukan, bukan pernah maksudku, tapi sering. Sering banget.

Nah, kalimat-kalimat yang menunjukkan akhir cerita seperti itu disebut dengan spoiler.

Pembeberan (bahasa InggrisSpoiler) adalah memberikan informasi jalannya cerita atau akhir cerita dalam suatu hal (seperti buku, film, acara televisi, atau permainan video). -Wikipedia-

Aku sendiri sampai sekarang masih heran, kenapa ada aja orang yang dengan sangat jahat menuliskan spoiler dalam reviewnya tanpa ada peringatan terlebih dahulu. Kadang orang berdalih bahwa menuliskan spoiler bisa menambah rasa penasaran calon pembaca. Apa benar begitu?

Kalau menurutku, nggak sama sekali. Justru dengan mengetahui akhir cerita sebuah novel sebelum menikmati proses menuju ending itu membuat minat bacaku menurun sampai ke titik terendah. Memang, beberapa kali aku menuliskan di blog ini bahwa terkadang akhir cerita tidak sepenting bagaimana penulis menyajikan cerita hingga mencapai ending, tapi tolong jangan ditelan mentah-mentah. Karena pada dasarnya, seseorang membaca sebuah cerita karena ingin menikmati alur cerita dari awal sampai akhir. Motivasi utama kita menyelesaikan sebuah cerita adalah rasa penasaran. Jika kita sudah terpapar spoiler dan rasa penasaran kita sudah menguap, sudah tidak ada motivasi membaca lagi.

Kan gawat.

Kalau motivasi membaca sudah tidak ada, ada kemungkinan si calon pembaca nggak jadi beli buku itu, karena berpikiran buat apa ngeluarin duit buat novel yang sudah diketahui endingnya. Yang rugi siapa? Bukan si pembuat review sih. Ketawa aja.



Ada beberapa level spoiler, menurutku. Tentang Markonah yang lebih memilih Zaenudin tadi, aku menganggapnya sebagai level spoiler paling laknat. Coba bayangkan, dari awal konflik utama novel itu adalah Markonah yang galau mau milih siapa sebagai pacar: Zaenudin yang wajahnya standar tapi kaya tujuh turunan, atau Kim Jaejoong yang ganteng dan personel boyband kenamaan JYJ tapi cuma kaya enam turunan; tapi tiba-tiba ada resensi jahat yang to the point dan tanpa tedeng aling-aling mendadak bilang kalau Markonah ternyata memilih Zaenudin.

Kode-kode menjurus ke arah spoiler juga menurutku sangat menyebalkan. Kode-kode yang membuat pembaca review menjadi bisa menebak bahwa si Markonah insya Allah akan memilih Zaenudin, karena ada kata-kata semacam: "Namun pandangan Markonah terhadap Zaenudin akhirnya berubah sejak Zaenudin menolong Markonah yang nyaris tenggelam di Lautan Pasifik saat hendak memancing ikan tongkol. Sejak itu keduanya menjadi dekat, sering jalan bareng, dan akhirnya Markonah mampu memutuskan ke mana akhirnya hatinya berlabuh karena ia akhirnya melihat sisi Zaenudin yang selama ini tersembunyi.", padahal di blurb novel itu tidak menjelaskan sampai bagian itu, dan, itu kode keras nggak sih?

Setengah spoiler juga menurutku agak menyebalkan. Yang kumaksud dengan setengah spoiler adalah review membeberkan poin-poin cerita yang sebenarnya masih dirahasiakan oleh penulis. Pernah suatu kali aku menemukan sebuah novel dengan blurb yang menceritakan hubungan Markonah dan Kim Jaejoong yang dulunya harmonis akhirnya bubar dan diakhiri dengan kalimat "Apa yang menyebabkan keduanya putus?", namun dengan sangat menyakitkan, seakan berkonspirasi dengan alam semesta, banyak sekali review yang menyebutkan bahwa ternyata keduanya putus karena Markonah nggak kuat jadi pacar artis Korea. Ya sih, akhir cerita tetap nggak tersibak, tapi aku tetap kesal. Penulis sudah susah payah menyembunyikan bagian itu dari calon pembaca, tapi... Gitu deh.

Karena aku benci membaca review yang berisi spoiler, sudah sejak lama aku memutuskan untuk tidak membaca review novel yang ada di wishlistku sebelum aku membaca bukunya sampai selesai. Aku masih membaca review novel-novel yang belum kubaca asal tidak masuk ke wishlist, tapi untuk review novel yang rencananya akan kubeli, NO.

Eh tapi, review dengan spoiler kadang-kadang diperlukan lho. Ada aja orang yang memang sengaja mencari tahu akhir cerita. Atau mereka yang sudah membaca sebuah buku dan ingin tahu pendapat orang lain tentang ending. Tapi, hal yang ingin kutekankan adalah jika reviewer memang ingin menyertakan spoiler dalam resensinya, tolong beritahukan pada pembaca bahwa reviewnya mengandung spoiler. Misalnya dengan menuliskan peringatan itu di judul posting (misalnya: Review Novel Kisah Cinta Markonah [SPOILER ALERT]), menuliskan peringatan di awal posting (misalnya dengan menuliskan PS: Review ini mengandung spoiler), atau cara-cara lain yang menurut penulis review bisa memperingatkan pembacanya. Goodreads juga memberikan fasilitas untuk menyembunyikan review jika terdapat spoiler di dalamnya.

Apakah di blogku ini nggak pernah ada spoiler? Nggak juga. Aku ingat beberapa kali pernah menuliskan spoiler di beberapa review. Tapi aku selalu mengakalinya dengan menuliskan spoiler itu dengan huruf berwarna putih. Karena latar belakang blogku juga putih, maka tulisan putih itu tidak akan terbaca. Untuk membacanya, pengunjung blogku harus mengeblok tulisannya (jika mereka sadar bahwa sebenarnya ada tulisan warna putih di sana).

Ingatlah, tujuan sebagian besar orang mencari review sebuah buku adalah untuk menentukan apakah mereka akan membaca sebuah buku atau tidak. Jika bisa, tingkatkan rasa penasaran mereka. Jika akhirnya mereka tidak jadi membaca buku yang kamu review, pastikan itu karena bukunya yang memang dirasa tidak akan sesuai dengan selera mereka, bukan karena kamu membocorkan endingnya duluan.

tuh, T.O.P aja sampe nangis-nangis
PS2: Sampai sekarang, aku belum jadi membeli buku kedua, ketiga, dan keempat dari serial yang katanya adalah salah satu karya terbaik penulis favoritku karena aku pernah terjebak spoiler. Sesungguhnya membuat orang batal membeli buku penulis favoritnya karena spoiler adalah lebih kejam daripada pembunuhan. Hiks.

PS3: Terbaca sewot banget ya? Sengaja. Heu.




Sunday Morning adalah salah satu rubrik di Widy Bookie yang membahas tentang pendapat pribadi penulis blog terhadap beberapa hal tentang dunia perbukuan.
Atau lebih tepatnya, berbagai tulisan random khas Widy Bookie.


creds: hipwee, tumblr, weheartit.



12 comments:

  1. Aku salah fokus ke Kim Jaejoongnya�� are you a fan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha aku suka aja sama jaejoong mbak. Suaranya bagus bgt 😍

      Delete
  2. Setujuuuuu. Aku juga benci banget dispoilerin dan memilih untuk nggak baca review buku-buku yang pengen kubaca. Dan aku kalau nulis spoiler di postingan selalu pakai peringatan. Tapi, yang curcol di timeline itu yang nggak bisa dihindarin dan nggak dibenarkan XD

    Pernah baca status update seseorang yang blakblakan kasih spoiler plot utama buku yang terkenal. Untung aku sudah baca bukunya XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. ih masih mending ya ternyata yang ngasih spoiler di review blog. seenggaknya kita bisa milih mau baca apa nggak. nah yang ngasih spoiler di timeline misalnya, kayaknya jauh lebih gemesin. kan kita nggak bisa menghindar :(((((

      Delete
  3. kayaknya aku bagian dari sebagian kecil orang yang oke-oke aja sama spoiler ending, karena yang lebih bikin penasaran adalah gimana cerita bisa sampai ke titik itu, dengan catatan spoilernya nggak kebangetan. Kalo spoilernya udah nyampe level laknat sih.... *jatuhin bom atom*

    ReplyDelete
    Replies
    1. kak, jgn jatuhin bom atom di sini atuh. bisa hancur blog saya :((

      Delete
  4. Aku ga jadi nonton AADC2 karena baru hari pertama tayang aja, spoiler udah bertebaran di mana-mana. Haha. detail banget pulak. Ya sudaahlah. Tapi kalo buku, aku kebal spoiler keknya, apalagi karya penulis favorit yg memang aku suka banget gaya tulisannya. Mau endingnya udah blas ketebak, tetap semangat 45 aja buat baca. Hihi. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, kuat iman ya. Kalau saya mah suka nyerah duluan kalo udah kena spoiler.

      Delete
  5. Sama mba, aku juga sebel banget kalo pas baca review malah nemu spoiler. rasanya gemes banget kan ya -_-

    ReplyDelete
  6. Setengah spoiler saya masih maafin mba, tapi kalau semua dikasi tau bukan review kyknya tapi kasitau jalan cerita hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Setengah spoiler agak nyebelin, tapi kadang masih termaafkan.

      Delete

Komentarmu, bahagiaku ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...