Thursday, June 20, 2013

[Review] Lovasket: The Final Game - Luna Torashyngu


Judul: Lovasket: The Final Game

Seri: Lovasket, #3

Penulis: Luna Torashyngu

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tanggal terbit: Desember 2011

Jumlah halaman: 376

Rating: êê궶




Melanjutkan kisah Lovasket: For The Love of The Game, The Final Game masih berkutat dengan cerita Savira Priskila dan segala tetek bengek basketnya.

Vira kini tergabung dengan klub Puspa Kartika. Klub ini sendiri tengah berjuang untuk memenangkan ajang bergengsi Women National Basket League (WNBL). Semua berjalan lancar sampai klub ini menemukan banyak masalah, mulai dari hengkangnya salah satu pemain terbaik mereka, keanehan yang terjadi pada kapten Puspa Kartika, masalah pelatih, lawan yang mematikan, sampai musibah yang menimpa Vira.

Akankah klub ini mampu bertahan, atau justru harus mengaku kalah?

--o--

Ini kenapa ringkasan ceritanya cuma begini doang?

Jadi sebenarnya ada satu bagian di novel ini yang benar-benar bikin  kaget. Sebenarnya pengen aku sebutin sih di ringkasan cerita, tapi aku pikir ntar kalian nggak bisa ikut merasakan kekagetan yang kualami. Jadi silakan baca sendiri hahaha :D

Betapa Luna Torashyngu menarasikan pertandingan basket secara detail dan hidup masih jadi daya tarik novel ini. Dia menarasikan pertandingan tanpa cela. Menurutku, yang jadi cela di novel ini justru kisah cinta antara Niken dan Rei. Entah kenapa menurutku kisah cinta dua orang ini agak bikin cerita belok ke luar jalur. Aku justru akan lebih bahagia kalau kisah cinta yang dibahas di sini adalah kisah cinta antara Vira dan Aji. Yah seenggaknya kita pasti lebih mau tahu tentang kehidupan si tokoh utama daripada kehidupan tokoh yang bahkan nggak ada hubungannya dengan tema utama cerita (dalam novel ini basket).

Novel ini sering dibiarkan menggantung begitu saja. Aku juga susah ngejelasinnya gimana. Pokoknya dalam novel ini, ketika adegan lagi seru-serunya dan bikin penasaran, langsung diputus gitu aja. Nggak diterusin sama sekali. Nah, ntar beberapa halaman kemudian baru disebutin gimana akhir adegan tersebut. Disebutin pula, nggak dijelasin. Agak nggak puas sih, tapi ya mau gimana lagi?
*Adegan? Serasa drama ya.* *slapped*

Jadi selain adegan basket-basketan, nggak ada hal lain yang dijelaskan secara detail di sini. Apalagi sampai akhir hayat novel ini, aku belum nemuin penjelasan dari kisah cinta antara tokoh utama dan Aji. Padahal aku penasaran sebenarnya mereka berdua itu ngapain aja.

Konflik utama seri ketiga ini pelik banget. Namun kak Luna nggak banyak mengeksplor isi hati Vira. Di sini dia lebih mengeksplor bagaimana teman-teman Vira membantu si tokoh utama dalam menyelesaikan masalah.

Untuk masalah sampul buku, aku amat sangat lebih suka cover buku ini dibandingkan dua pendahulunya. Warna jingga cerah cukup menyegarkan mata. Si bola basket yang diletakkan di sana penempatannya juga artistik. Bukan begitu?

Eh, kalau nggak salah katanya kak Luna mau bikin buku keempat? Atau bahkan udah dibikin? IDK...


Review Seri Lovasket:
Lovasket, #1
Lovasket, #2
Lovasket, #3

No comments:

Post a Comment

Komentarmu, bahagiaku ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...