Halo dunia!
Oke, jujur aja post
ini adalah bentuk penyelamatan diri ketika aku nggak seberuntung ke-tiga puluh
teman-teman blogger lain yang mendapatkan buntelan sepuluh buku sekaligus dari event #KadoUntukBlogger. Bentuk
penyelamatan diri gimana, Wen? Ya, semacam kalau ada yang nggak lolos SBMPTN
kemudian daftar UMB-PT, itu namanya penyelamatan diri.
*teteeeepp curhat*
Oke, lupakan SBMPTN #KadoUntukBlogger! Kali ini
saatnya aku menggembar-gemborkan sepuluh hal yang aku harapkan dari penerbit
favoritku ini. Oke Gagas nggak mengabulkan keinginanku untuk mendapat buntelan
pada event sebelumnya, tapi kali ini Gagas nggak boleh PHP-in aku lagi. Pokoknya
nggak boleh!
Hmm, bentar deh. Aku jadi ingat pertama kali aku kenalan
sama GagasMedia. Jadi pada suatu hari kakakku yang udah SMA bawa buku sebanyak
gaban dan… terbitan GagasMedia semua. Serius! Dan waktu itu aku masih SD, masih
unyu-unyu tak berdosa gitu. Bahkan saat itu aku udah bisa menikmati buku-buku
terbitan penerbit satu ini. Jadi aku bahkan udah menikmati novel-novel Gagas
sejak SD!
*kagak nyantai*
Kurang apa coba?
Oke, mari kita mulai mendaftar 10 hal yang aku harapkan dari
GagasMedia:
- Tetap menjadi penerbit yang mengutamakan kualitas karya penulis. Jadi maksudnya sih cuma menerbitkan karya yang emang punya kualitas. Ya tahu sendiri kan adakalanya penerbit itu khilaf dan menerbitkan buku yang cuma ikutan arus padahal kualitasnya… ya gitu deh.
- Menjadi penerbit yang punya karakter. Well, sebenarnya karakter utama Gagas yang paling mencolok adalah covernya yang aduhai wowowo syalala, dan kisah-kisah romance (untuk fiksi). Silakan kembangkan di sana dan kalau bisa tambahkan karakter-karakter lain.
- Semoga buku-buku terbitan Gagas bisa ditemukan di seluruh pelosok tanah air. Oke, kali ini aku mau curhat. Di kotaku (Pati, Jawa Tengah), sangat sulit untuk menemukan buku-buku Gagas. Entah itu karena toko bukunya yang bermodal pas-pasan, atau emang distribusi buku-buku Gagas yang ngadat, I don’t know and I don’t want to know. Pokoknya aku mau setiap kali aku mampir ke toko buku, selalu ada buku Gagas dipajang di depan!
- Selalu mengangkat nama penulis-penulisnya agar bisa makin dikenal masyarakat luas. Kalau ini sih urusan Gagas sama si penulis ya, aku nggak mau nambahin lebih banyak :D
- Banyak menggagas tema-tema macam STPC atau GagasDuet. Sumpah, tema semacam ini jelas bikin pembaca penasaran dan rasanya pengen melahap semua bukunya.
- Menjadi penerbit yang ramah-baik hati-tidak sombong. Jadi sebisa mungkin melayani pembaca juga, misalnya di social media gitu. Jangan sampai social media isinya cuma promosi promosi promosiiiii terus, kadang-kadang berinteraksi dengan pembaca juga (ini sebenarnya udah dilakuin pihak Gagas sih, cuma berusaha mewanti-wanti biar nggak lupa aja).
- Sering ngadain talkshow, bedah buku dll. Dan, hmm, bisa nggak sih event semacam ini nggak cuma diadain di kota besar aja?
Mental manusia pedalaman emang begini sih wkwkwk. - Semoga buku-bukunya makin murah! Who cares about kenaikan harga BBM, kalau mau punya banyak pembeli, harga buku harus ditekan seminimal mungkin dong.
Dasar kere. Dasar kereee! - Semoga seiring makin giatnya Gagas menerbitkan buku terjemahan, Gagas tak lupa untuk tetap mengutamakan karya anak negeri. Selama ini aku sayang banget sama Gagas karena Gagas juga sayang banget sama penulis negeri sendiri.
Aku harap kau takkan pernah berubah, kasih. Bawalah cintaku bersamamu seutuhnya… - Makin sering tebar buntelan! Semakin sering tebar buntelan, bukankah akan berdampak baik untuk nasib penjualan buku-buku Gagas? Tebarlah buntelan terutama buat para blogger buku dan reviewer. Terutama lagi untuk pemilik blog Widy Bookie ini. Kalau si pemilik Widy Bookie ini dikasih gratisan, biasanya dia langsung promosiin buku itu ke seluruh pembacanya deh. Sumpaahh!
Udah sepuluh ya? Uh, nggak kerasa ya emang kalau lagi
nyebutin harapan buat penerbit yang satu ini.
Dear Gagasmedia, semoga kali ini aku beruntung ya! Aku
sayang kamu deh :*
No comments:
Post a Comment
Komentarmu, bahagiaku ^^