Dika (Raditya Dika) lagi sayang-sayangnya sama Andrea (Acha Septriasa). Tanggal pernikahan mereka tinggal dua bulan lagi. Video, undangan, dan segala-galanya udah dipersiapkan. Tapi tiba-tiba Andrea memutuskan hubungan keduanya karena kepincut sama James (Nino Fernandez). Maka patah hatilah Dika. Bukan patah hati biasa, ini adalah patah hati terhebat dalam hidupnya. Membuatnya murung selama setahun belakangan, nggak produktif, dan terjebak writer's block. Maminya berusaha menjodohkan Dika dengan banyak wanita, namun nggak pernah cocok. Entah ceweknya yang jelek, atau... Dikanya yang terlalu jelek.
Suatu hari, bertemulah Dika dengan Trisna (Sheryl Sheifania) dengan cara yang absurd. Trisna meminta memaksa sih sebenarnya Dika untuk mengisi acara di klub bukunya. Di balik sifat Trisna yang aneh, ternyata Trisna memiliki kesamaan dengan Dika: sama-sama pernah merasakan patah hati terhebat dalam hidup mereka.
Mengetahui kisah menyedihkan Dika dan sebagai bentuk balas budinya karena sudah membantu kegiatan di klub bukunya, Trisna berusaha membantu Dika membalaskan dendam pada Andrea dan James, mulai dari cara yang biasa-biasa aja sampai cara yang bikin otak kebledosan mercon. Tanpa pernah Dika tahu, apa yang membuat Trisna sampai sebegitu semangatnya membantu aksi balas dendam itu. Tanpa pernah Dika tahu, patah hati macam apa yang dialami Trisna.
My Review:
Ini pengakuan dosa: waktu film ini jebol di bioskop, aku lagi asyik KKN di pelosok Kalimantan (yang sinyal Ind*sat aja nggak ada, apalagi bioskop) bersama teman-teman sepermainan. Ketika aku kembali ke dunia normal, film ini udah nggak tayang di bioskop. Iya, ini pembelaan. Pembelaan yang sama juga berlaku terhadap pertanyaan kenapa review film Sabtu Bersama Bapak baru muncul beberapa hari yang lalu di blogku.
Baca juga: Review film Sabtu Bersama Bapak
Raditya Dika, seorang spesialis kisah cinta termenyedihkan sepanjang masa, kali ini hadir membawakan Koala Kumal dalam bentuk visual, setelah sebelumnya hadir dalam bentuk tulisan. Dan seperti karya Raditya Dika yang lain, film ini tak lepas dari kisah cinta ngenes plus komedi-komedi segarnya yang khas. Radit emang udah tak diragukan lagi kepiawaiannya dalam menulis buku dan menyutradarai genre drama komedi. Namun tak melulu berisikan komedi, film ini juga terkadang membuat penontonnya termenung. Efek patah hatinya dapet banget deh.
Film ini dibuka dengan kemunculan si ganteng Kevin Julio yang nangis-nangis karena abis diputusin Jessica Mila. Mukanya jelek banget pas itu, bikin ngakak koplo, tapi kok masih ganteng-ganteng aja ya? Kayak serigala *dibantai*.
Nggak, doi-doi berdua ini cuma jadi cameo kok, bukan mau bikin sinetron. Tenang aja.
Selanjutnya, setelah Dika dan Andrea romantis-romantisan, mereka berdua akhirnya putus. Menurutku bagian ini super epic, ditambah lagi kemunculan James yang minta dilempar tower sutet banget itu.
Ketiga pemeran utama menurutku cocok banget buat memerankan ketiga tokoh utama. Acha (baru aja nikah, btw #akukapan) dengan jam terbangnya yang luar biasa itu benar-benar cocok memerankan Andrea yang nyebelin parah tapi tukang galau itu. Raditya Dika yang sudah nyemplung dan menyelami karakter Dika, udah nggak perlu diragukan aktingnya. Dan Sheryl, pendatang baru yang sebenarnya lebih kukenal sebagai penyanyi dan host, ternyata aktingnya bagus. Dia cocok banget memerankan Trisna yang agak-agak nggak jelas. Nada dalam dialognya benar-benar menghidupkan karakter ini. Walau menurutku sebenarnya mukanya agak-agak flat gitu sih.
Over all, I like this movie. Film ini banyak mengajarkan bahwa kita bisa melihat patah hati dari berbagai sisi. Segeralah bangkit, lihat patah hati dari sisi yang lain, sisi yang akan membuatmu bergerak maju.
Scene favorit:
1. Waktu Dika dan Andrea putus. Galau, nyesek, bete numpuk jadi satu. Yang bikin epic adalah kehadiran James, si orang ketiga, yang gelisah keluar masuk ruangan nunggu si calon pengantin putus. Sumpah, rasanya pengen ngelempar James pakai ciuman.
Ganteng sih. Maaf.
2. Waktu Andrea dan James berantem. Jadi James ini kan dokter, lagi jagain pasien di ruangannya. Dan mereka berdua berantem di ruang rawat pasien. Pasiennya juga minta dislepet pake sendal gunung.
Nggak mau ngelempar pake ciuman, pasiennya udah tua soalnya.
Udah nonton Koala Kumal? Gimana menurutmu?
creds: bintang.com, qubicle.com, twitter @filmkoalakumal.
wkwkwk ga konsisten ni mba di awal pengen lemparin si James pake tower sutet di akhir malah pengen pake ciuman wkwkwk...
ReplyDeleteWkwk cowok ganteng emang gitu, bikin ngga bisa mikir..
Deletewew adegan film reviewnya bagus semua mba
ReplyDelete