Friday, July 26, 2013

[Review] Lampau - Sandi Firly

Judul: Lampau

Penulis: Sandi Firly

Penerbit: Gagasmedia

Jumlah halaman: 356

Tahun terbit: April 2013

Rating: 3/5

Hadiah giveaway New Authors Reading Challenge-nya kak Ren (Ren's Little Corner). Makasih :*



Sandayuhan, atau biasa dipanggil Ayuh adalah anak seorang balian (dukun, mungkin) bernama Uli Idang. Ia dibesarkan di pedalaman Loksado dengan budaya balian yang kental. Walaupun di sana terdapat beberapa agama, ia tetap dibesarkan dengan budaya ini karena ibu dan kakeknya juga adalah balian terkenal di sana.

Hidupnya mulai diceritakan mulai ia masuk SD yang sangat sederhana. Ia menimba banyak ilmu di sana sampai ia jatuh hati pada salah seorang teman SDnya.

Amang Dulalin, sepupu Uli Idang, mengenalkannya pada dunia luas melalui buku-buku. Dijelajahinya dunia lewat buku-buku ini. Hingga suatu hari ia lulus SD dan ingin melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, namun masalah biaya dan izin ibu menghalanginya. Namun ia tak putus harapan, ia rela bersekolah di pondok pesantren tanpa biaya, walaupun ia tak beragama Islam.

Dan dari sanalah petualangannya berawal.

--o--

Duh, setelah dua minggu nggak menyentuh blog ini...

Tak banyak yang bisa diceritakan dari novel ini, mengingat tidak adanya klimaks yang membuat novel ini punya fokus yang bisa diutamakan. Novel ini cenderung hanya bercerita tentang kisah hidup tanpa gejolak apapun (walau hidup Ayuh sendiri penuh gejolak). Satu-satunya hal yang membuatku penasaran dalam novel ini mungkin hanya tentang siapa sebenarnya ayah Ayuh, dan mengapa sekarang ia menghilang.

Jujur saja, untaian kalimat dalam Lampau memang menarik, walau sejenak mengingatkanku pada sebuah novel yang aku baca waktu SMP (aku lupa judulnya apa :P ada yang bisa mengingatkanku? ceritanya setipe dengan novel ini). Hanya saja aku belum menemukan sisi menarik dari novel ini sendiri. Aku juga belum bisa menyimpulkan amanah apa yang terkandung dari perjalanan hidup seorang Ayuh. Kalau mau dibilang amanahnya "tuntutlah ilmu sampai ke negeri China", tampaknya nggak juga. Mau dibilang "tetaplah berjuang", nggak juga, karena Ayuh sendiri orangnya gampang menyerah. Galau -_-

Namun aku suka endingnya. Ending yang bikin penasaran semacam ini memang kesukaanku (kontras dengan kebanyakan orang yang suka endingnya dibikin jelas).

Tadinya aku memasukkan novel ini ke wishlist karena aku sedang mencari novel berbau Indonesia (pedalaman Kalimantan, siapa sih yang nggak tertarik dengan latar ini?). Blurbnya juga bikin penasaran karena mengandung unsur cinta-cintaan. Tapi seperti kebanyakan orang juga, aku tertipu dengan blurbnya.

Over all aku nggak terlalu terpesona dengan novel ini. Tapi aku masih menunggu buku-buku karyamu lagi, Sandi Firly :)

No comments:

Post a Comment

Komentarmu, bahagiaku ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...