Judul: Beauty Rising
Penulis: Mark W Sasse
Penerbit: Createspace
Jumlah halaman: 264
Tanggal terbit: 2013
Rating: 4/5
Aku menulis review menggunakan bahasa Indonesia walaupun buku ini berbahasa Inggris. Review singkat menggunakan bahasa Inggris aku letakkan di goodreads.
Martin Kinney Jr, hidup dengan hubungan sosial yang minim dan berkutat dengan dua orangtua yang sama-sama tidak menyenangkan. Hingga suatu hari, sang ayah yang sekarat menceritakan kisah hidupnya ketika tengah menjadi tentara perang di Vietnam. Sang ayah bercerita tentang teman-teman seperjuangannya yang tewas di Vietnam, begitu pula gadis yang tersenyum padanya di bawah pohon pisang. Pada akhirnya sang ayah meminta Martin untuk menabur abunya di bawah pohon pisang yang tadi diceritakannya di Vietnam.
Setelah sang ayah sukses dikremasi (dengan penuh perdebatan antara Martin dengan ibunya), Martin membawa abu ayahnya ke Vietnam. Sialnya Martin kehilangan dompet beserta seluruh uangnya di sana. Amat sangat sialnya lagi, Martin menabur abu ke pohon pisang yang salah, pohon pisang yang letaknya ribuan mil dari pohon pisang yang seharusnya karena kesalahkaprahan antara Thai Nguyen dengan Tay Nguyen. Menjalani hari-hari sulit di Vietnam tanpa uang (walau akhirnya Martin mendapat bantuan), ia berhasil pulang ke Amerika Serikat dengan selamat sentosa.
Di lain tempat. My Phuong, si gadis pencuri dompet bekerja dengan tenang di sebuah salon sampai akhirnya takdir mempertemukannya dengan seorang pejabat dan akhirnya menjadi selingkuhannya. My Phuong hidup damai sampai istri dan anak-anak si pejabat mengetahui segalanya.
Bocorannya: Martin dan My Phuong akhirnya dipertemukan oleh takdir. Tapi takdir macam apa yang mempertemukan mereka?
--o--
Novel ini adalah novel penuh konflik. Kabar baiknya: novel ini adalah novel dengan akhir cerita paling unbelieveable yang aku baca tahun ini. Aku masih syok waktu menutup halaman terakhir buku ini. Mau merasakan bagaimana sensasinya? Minta aja sama mama kamu :P
*dikepret*
Novel ini diceritakan dalam tiga part dan dalam dua sudut pandang: part satu sudut pandang Martin; part dua sudut pandang My Phuong; part tiga sudut pandang Martin. Aku suka bagaimana cara Mark bercerita di sini. Sedikit humor bikin ceritanya jadi renyah.
Sayang, walaupun buku ini ditulis oleh bule dan memakai bahasa Inggris, grammarnya acakadut men! Kalau ketemu guru bahasa Inggrisku, Mark pasti klepek-klepek dimarahin :P
Tapi endingnya itu loh, bikin syok!
No comments:
Post a Comment
Komentarmu, bahagiaku ^^