Thursday, April 13, 2017

6 Fakta Menarik Antara Wenny, Widy Bookie dan Blogger Buku Indonesia


Selamat, anda tersesat di blog absurd nirfaedah πŸ˜™

Tadi malam saya kebanyakan makan. Dan seperti yang sudah-sudah, setiap saya makan kemalaman, saya selalu mengalami kesulitan untuk tetap terjaga setelah subuh. Akhirnya saya baru bangun lagi pukul 07.45 padahal ada kuliah pukul 08.00. Maka tadi pagi, terciptalah sebuah karya fenomenal antara saya dan si Bebeb (red: motor H*nda Vari* hitam 2010 kesayangan kita semua) dengan judul Fast and Furious 9.

Abaikan. Maaf saya curhat.

Keluar dari ruang bu dosen, memanfaatkan wifi kampus yang sekarang cuma dibatasi sampai 3 GB itu (selamat tinggal nongkrong di perpus demi download anime banyak-banyak), saya mengecek timeline Twitter dan wow, ramai sekali. Ramai oleh ucapan ulang tahun. Siapa sih yang ulang tahun?

Tepat hari ini, 13 April 2017, komunitas Blogger Buku Indonesia (BBI) berulang tahun yang ke-6. Walau tidak menjadi anggota sejak awal berdirinya, saya cukup mengikuti perkembangan BBI. Saya bergabung ke BBI sejak anggotanya masih seratus lebih dikit, sejak saya aktif Facebook sampai Facebook saya kena hack dan nggak masuk grup FB BBI lagi sampai sekarang (meringis) πŸ˜, sejak belum ada periode recruitment tertentu (alias bisa daftar kapan aja), dan sebagainya. Iya, saya anggota agak tua, sayangnya saya pasif. Hehe.

Sesuai judulnya, saya ingin menuliskan enam fakta menarik antara aku, kamu dan dirinya. Cekidot!

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


1. Pertemuan Saya dengan BBI

Waktu itu bulan April 2012. Iya, sumpah, itu udah lama banget. Saya masih jadi gadis cantik dan mempesona di SMA saya, masih genit-genitan sama pacar, beli chok*-chok* tiap ke kantin, dan selalu mau nangis tiap ngerjain PR fisika. Waktu itu saya adalah quiz hunter garis keras. Tiap ada kuis berhadiah buku, saya langsung ikutan. 

Hal yang mendasari saya menjadi buku gratis hunter adalah karena di kabupaten tempat tinggal saya (Pati, Jawa Tengah) nggak ada toko buku sama sekali. Adanya cuma toko alat tulis yang kebetulan juga jualan buku. Tapi jangan berharap banyak pada buku yang dijual di sana. Paling cuma buku tata cara merawat bonsai, resep tahu bulat, sama buku pelajaran sekolah.

Balik lagi ke bulan April 2012, saya menemukan info sebuah giveaway berhadiah sepaket buku di sebuah blog. Setelah saya ikutan, saya menemukan fakta bahwa ada banyak banget blog yang mengadakan giveaway semacam ini. Belakangan saya tahu bahwa itu adalah giveaway hop yang diadakan dalam rangka ulang tahun BBI.

Eh, apa itu BBI? Akhirnya saya kepo-kepo dan tahulah saya apakah BBI itu.
Udah, gitu doang sih.


2. Tadinya Wenny Malas Gabung ke BBI!

Awal tahun 2013 adalah masa-masa menegangkan bagi hidup saya, karena saya sedang mempersiapkan diri untuk UN SMA (ketahuan deh, sekarang umur berapa). Saya membatasi diri untuk tidak membaca novel sama sekali sejak Januari 2013 demi nilai di ijasah yang lebih berwibawa lagi bermartabat.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap bulan April, BBI selalu merayakan ulang tahun. Maka giveaway hop itu pun kembali. Saya yang sedang puasa dari segala hal yang berbau perbukuan pun hanya bisa memandang ngiler setiap GA yang muncul. Tapi keinginan saya agak sedikit berbeda dari tahun lalu. Jika tahun 2012 saya lebih terobsesi untuk memenangkan sebanyak mungkin buku, maka tahun 2013 saya lebih tertarik pada komunitasnya. Saya kembali mencari pencerahan tentang apa itu BBI dan bagaimana cara menjadi anggotanya. Dikatakanlah bahwa untuk menjadi anggota, saya harus mempunya sebuah blog yang berisi minimal (kalau nggak salah) 5 review buku.

Saya punya blog sih, saya juga punya beberapa review di akun goodreads saya. Tapi, menghapus semua pos non-buku di blog saya? Noooooo!!! Maka saya pun dengan segera melupakan niat saya untuk mendaftarkan diri ke BBI.

Labil? Iya. Maafkan otak saya.


3. Tapi Akhirnya Gabung Juga ke BBI 😁

17 April 2013, tepat hari ke-3 UN, saya pulang ke rumah dalam keadaan suntuk. Betapa tidak, tadi pelajarannya matematika. Kamu harus tahu bahwa ada kata "mati" di setiap kata "matematika".

Maka, karena saya sudah tidak belajar lagi (saya sudah berhenti belajar sejak H-1 minggu ujian) (iya, saya selalu berhenti belajar H-1 minggu ujian sejak ujian SD sampai SBMPTN) (sayangnya saat kuliah, saya justru hanya belajar H-1 hari ujian), saya akhirnya memutuskan untuk buka laptop aja ah. Ngeblog. Udah lama kan nggak ngeblog? Kapan ya terakhir, sepuluh tahun yang lalu?

Maka ide itu pun tiba-tiba muncul: gimana kalau saya membuat satu blog lagi untuk mewadahi review-review saya? Maka dengan pundi-pundi internet T*******l F***h yang kecepatan downloadnya satu koma sekian kilobyte per detik itu (iya, kilo, bukan mega), saya buatlah sebuah blog dan saya pindahkan beberapa review saya di goodreads ke blog tersebut.

Setelah menyadari konten blog saya sudah lebih dari batas minimal yang disyaratkan BBI, maka saya kemudian mengirim email ke divisi membership BBI dan... taraaaaaa beberapa hari kemudian (iya, hari, gercep sekali) saya resmi menjadi anggota BBI dengan nomor ID 1304125.
Iya, ini absurd. Maaf.


4. BBI Bawa Penyakit! πŸ™ˆπŸ™‰πŸ™Š

Kamu tahu nggak, apa itu penyakit menular? Yaitu penyakit yang disebabkan oleh mikroba, baik itu virus ataupun bakteri. Masalahnya, mikroba ini senang banget jalan-jalan, jadi ketika mikroba jalan-jalan dari tubuh si A (orang yang sakit) ke si B (orang sehat), maka penyakit itupun menular dari si A ke si B.

Ada beberapa penyakit yang saya derita semenjak bergabung dengan BBI. Ada penyakit yang namanya nimbun buku sampe rak jebol. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang namanya pengen selalu beli buku dan pengen selalu menang giveaway. BBI ini biang keroknya.

Hehe.

Jadi, semenjak bergabung dengan BBI, saya menemukan banyak orang yang kurang lebih mirip dengan saya: maunya baca buku terus. Dulu saya hanya berhenti di situ, tidak terpikirkan untuk menimbun buku. Lah, boro-boro mau nimbun, mau beli aja susah. Masih ingat kan kondisi pertokobukuan di kota saya? Lagian saya belum punya rekening, jadi beli buku online jelas bukan pilihan.

Beberapa bulan sejak bergabung ke BBI, saya pindah ke sebuah kota besar, sebut saja Yogyakarta. Kondisi pertokobukuan sudah sangat maju. Dan melihat teman-teman komunitas saya yang sangat suka membeli buku, menimbun buku, dan segala aktivitas terkait buku, serta didukung oleh banyaknya toko buku serta rekening yang saya punyai, maka saya pun... tertular πŸ˜†

Genre utama saya, sejak jaman jelangkung naksir kuntilanak sampai kuntilanak ditikung sama genderuwo, adalah romance. Dan karena BBI, saya akhirnya menemukan genre kesukaan saya nomor dua: dystopia. BBI dan member-membernya itu, membuat saya mencoba genre lain, nggak melulu fangirlingan atau nangis-nangis galau saat terjadi adegan tikung menikung pacar sahabat wkwk.

Dulu, saya pikir konten blog seorang blogger buku adalah melulu soal review. Namun setelah memfollow beberapa member BBI dan menjelajahi isi agregator, maka saya pun paham bahwa ada banyak hal yang bisa dituliskan. Saya banyak belajar soal menulis opini dan artikel dari teman-teman saya di BBI, tanpa meninggalkan ciri khas saya sendiri. Ternyata BBI bukan cuma menyebarkan virus membaca, tapi juga virus menulis. Hebat, bukan?


5. BBI Menawarkan Keberagaman.

Empat tahun kecemplung ke dunia perBBIan, saya menemukan bahwa ketigaratussekian member BBI (ya ampun, BBI sudah besar!) terdiri dari berbagai latar belakang. Ada dokter, guru, ibu rumah tangga, mahasiswa yang skripsinya nggak kelar-kelar, sampai yang masih pelajar. Cewek-cowok, nikah-cerai-taken-jomblo, tajir-bokek, romance-fantasy-horror-dystopia-thriller, Sumatera-Kalimantan-Sulawesi-Jawa-Bali-Nusa Tenggara-Maluku-Papua, semua dipertemukan karena minat yang sama: membaca (dan menulis). Bertemu mereka, walaupun hanya lewat sosial media, membuat saya gembira. Mengetahui bahwa orang yang memiliki minat yang sama dengan saya ternyata berasal dari berbagai kalangan membuat saya gembira.


6. Harapan untuk Ulang Tahun BBI yang Ke-6
πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰

Oh ya, balik lagi ke ulang tahun BBI.

Kalau harapan saya sih, ingin bisa mengenal semua member BBI yang banyak banget itu. Dan hubungan antarmember semakin dekat dan akrab lagi. Jujur, sebagai anggota yang kurang pergaulan, saya tidak banyak mengenal member BBI, terutama yang nomor anggotanya kepala empat belas ke bawah. Saya lebih familiar dengan nama-nama member angkatan tiga belasan, yang notabene kini lebih banyak yang sudah tidak aktif memposting konten blog.

Yang menyedihkan adalah, ketika saya hanya familiar dengan member angkatan atas, member angkatan atas justru nggak ada yang familiar dengan saya. Heu.

Tema yang divisi event tawarkan untuk mengenal member baru menurutku sangat kreatif. Sayangnya saya malah mewawancarai blogger yang juga sudah cukup familiar bagi saya. Lah, jadi saya ini maunya gimana?

Semoga BBI semakin sering mengadakan event-event menarik, tidak hanya saat ulang tahun. Kemarin BBI sudah membuat event saat hari Valentine (sayangnya saya nggak ikut sih hehe), dan saya berharap akan ada event lain di hari-hari spesial yang lain. Tidak perlu event yang besar, cukuplah acara posting bareng saja. Misalnya, saat Hari Pendidikan Nasional, BBI mengadakan tantangan baca buku yang berbau pendidikan untuk kemudian dibuat reviewnya. Atau saat Hari Kebangkitan Nasional, BBI mengadakan tantangan baca dan review buku-buku perjuangan. Ya semacam itulah.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Sekian curhatan saya tentang hubungan absurd antara Wenny, Widy Bookie dan Blogger Buku Indonesia. Akhir kata,

SELAMAT ULANG TAHUN,
BLOGGER BUKU INDONESIA!
*sodorin bakpao dan fanta biru*


Pertanyaan penting: fanta biru emang benar-benar udah nggak diproduksi ya? Udah nggak pernah ketemu nih.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baca juga post #BBIHUT6 Marathon yang lain:



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jangan lupa ikutan giveawaynya:

Credit: giphy, my dearest.

16 comments:

  1. Harusnya kemarin wawancaranya semua angkatan aja ya... biar kamu bisa wawancarain aku..#eh
    Angkatan tua mah gitu... bawaannya pelupa. Maklum udah tua...hehe
    Sering2 aja ngeramein WA Joglosemar. Ntar semua jadi familiar sama kamu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih, mbok kapan2 divisi event bikin tema wawancara ke anggota angkatan tua biar saya bisa wawancara mbak desty wkwk

      Delete
  2. "Ada penyakit yang namanya nimbun buku sampe rak jebol."
    ini bener banget (╥﹏╥) gara² anggota bbi, sekarang berubah jadi penimbun buku. tapi menurutku justru lumayan menimbun itu kegiatan positif sih. soalnya dulu sebelum kenal, aku justru bacaannya ebook bajakan (maafin aim Ya Allah)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaampun ternyata bukan cuma saya yg mengalami masa2 jahiliyah ini TT
      Kini tak perlu lagi, karena ada iJak dan i i yang lain, ya kan? πŸ˜…

      Delete
  3. Aku setuju banget sama saran di paragraf2 terakhir.. Posting bareng saat hari2 besar..

    Btw, salam kenal ya kak Wenny, aku Wawa, newbie dari Medan..

    ReplyDelete
  4. Toss dulu deh untuk kesamaan kita: quiz hunter dan giveaway hunter Hahahha.

    ReplyDelete
  5. aku sering ke jogja, kenapa kita belum pernah ketemu ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saya ini emang manusia tersusah diajak kopdar :(

      Delete
  6. Aku sedih nggak dikenal Wenny... aku kan angkatan di bawah 14 :(
    Kapan² ikut kopdar ya, Wen. Pengen ketemuuuu πŸ˜†

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, saya dari dulu udah pengen kopdar, mbak. Tapi saya orangnya soq sibuque. Maafkan :(

      Delete
  7. hahahaha tetep ya, bakpao sama fanta birunya ngga ketinggalan

    ReplyDelete
  8. aku baru sadar kalau Wenny angkatan 13xxx. uwooh *sungkem pada sesepuh*
    btw, Pati ternyata persis kondisinya dengan kota saya. nggak ada toko buku, cuman ada toko alat tulis yang sok menyebut menyediakan buku juga padahal juga cuman buku pelajaran dan majalah. wkwkwkw.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya saya sesepuh yang datang dan pergi oh begitu saja *nyanyi*

      Kak rico asli mana btw? ._.

      Delete

Komentarmu, bahagiaku ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...