Saturday, April 16, 2016

[Review] Separuh Bintang - Evline Kartika


Judul: Separuh Bintang

Penulis: Evline Kartika

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

ISBN13: 978979245455

Jumlah halaman: 320

Tanggal terbit: Mei 2009

Tanggal baca (ulang): 15-16 April 2016

Rating: 4/5

“Gadis itu berdiri mematung di hadapan makam ibunya. Peti sudah bergerak turun memasuki lubang makam. Tapi gadis itu tetap tidak menunjukkan apapun. Hanya diam... diam... dan diam saja. Seakan tak ada seorang pun di sekelilingnya.”


Kehidupan Chiara hancur dalam sekejap: ia mengetahui fakta bahwa ia adalah anak haram. Papa lantas marah dan meninggalkan keluarganya. Billy, kakaknya, meninggal karena overdosis setahun kemudian. Dan kini, mamanya pergi meninggalkan Chiara untuk selama-lamanya. Chiara tak sanggup lagi menangis. Ia hanya meminta untuk tidak lagi dipanggil Chiara, karena baginya nama itu hanya akan menguak kenangan yang menyakitkan. Maka kini ia menggunakan nama panggilan baru—Ciya.

Lalu datanglah Om Henry yang mengangkatnya sebagai anak. Dan tinggallah dia kini bersama keluarga barunya—Om Henry, Tante Fatma, dan Enrico Leman, kakak angkat yang punya tampang lumayan tapi belagu dan playboy parah. Dan Rico ini, dengan sangat menjengkelkannya, meminta Ciya untuk menjadi pacar pura-puranya, setelah mantan Rico bersikeras untuk mengajaknya balikan.

Sepertinya kedua belak pihak lama-lama mulai melunak dan hubungan keduanya pun membaik. Namun Rico menyadari ketidaktahuannya terhadap apapun soal Ciya. Sosok Aldy, sahabat Ciya sejak kecil, yang tahu segala hal tentang Ciya dan Billy, membuat Rico iri, sekaligus penasaran. Ternyata hubungan antara Ciya-Billy-Aldy cukup rumit. Pun hubungan Rico dengan Sha-sha, gadis pujaannya di masa lalu.

Kenangan yang perlahan mulai memudar karena berjalannya roda kehidupan. Karena terlalu banyaknya mimpi. Karena terlalu banyaknya harapan. Dan karena terlalu banyaknya cerita. Mimpi mungkin terlalu indah. Harapan yang mungkin terlalu tinggi. Dan cerita yang mungkin terlalu happy ending.

Namun, bukankah mimpi yang membuat harapan itu selalu ada? Dan bukankah harapan yang membuat segala cerita menjadi lebih memiliki makna? Dan mungkinkah... mimpi itu pula yang menjadikan segala sesuatunya berjalan pada belokan yang salah?”

---

Kreatif dan unik!
Sebagaimana teenlit pada umumnya, Separuh Bintang merupakan satu novel dengan kisah cinta yang ringan, nggak perlu banyak mikir, dan bisa dibaca dalam satu dua atau tiga kali duduk. Dan sebagaimana teenlit yang lain, selalu ada halangan dalam suatu kisah cinta; dan pada novel ini halangan itu diwujudkan dalam bagaimana tokoh-tokoh ini memilih pada siapa hatinya berlabuh. Yang jadi kelebihan dari novel ini adalah konflik yang meliputi kisah cinta itu.

Evline Kartika berhasil mengolah suatu konflik yang unik. Menurutku konflik dalam Separuh Bintang diolah dengan matang dan rapi. Betapa penulis menyusun misteri demi misteri dari jalan cerita ini sehingga berhasil membuatku selalu penasaran dan nggak bisa berhenti untuk membalik lembar demi lembar novel ini. Beberapa kali aku berhasil terjebak twist dari cerita. Yap, ada beberapa bagian dari jalan cerita yang nggak ketebak.

Ya, aku sempat terbengong-bengong pas bagian “ini”. Hahaha.

Aku suka cara penulis menyampaikan prolognya. Benar-benar memancing rasa penasaran, dan sangat mewakili konflik yang akan dibahas dalam novel. Aku juga suka bagaimana penulis mengakhiri cerita, walau sebenarnya beberapa kata terakhir bikin kesel sih. Soalnya aku butuh ending yang benar-benar manis. Kan aku kecewa...
Nggak sih, biasa aja sebenarnya.

Gaya penulisan yang digunakan cukup baik, ringan, nggak kaku. Bagaimana penulis mengolah setiap karakter juga baik, namun aku merasa penulis masih bisa lebih dalam lagi mengeksplor sang tokoh utama. Untuk penggambaran setting, aku kurang merasa gregetnya. Penulis kadang kurang detail dalam menggambarkan dimana scene (?) tertentu berlangsung, terutama saat dimana ada beberapa kali flashback. Oh ya, aku menangkap kekurangpahaman penulis saat menulis bagian partitur, hahaha.

Ada beberapa tipe tokoh yang aku sebenarnya nggak suka, dan aku menemukannya di cerita ini. Secara pribadi, aku selalu penasaran dengan hadirnya orang ketiga, tapi nggak terlalu suka dengan kehadiran orang keempat—apalagi kalo ketebak dia nggak bakal dipilih sama di tokoh yang jadi pusat perhatian (iya ini spoiler, makanya ditulis pake warna putih).

Ada satu, eng, nilai moral, yang aku dapatkan dari novel ini. Yang masih terngiang sampai sekarang. Soalnya aku jadi ingat persoalan pribadi karenanya. Haha.

Novel ini aku rekomendasikan, buat kamu yang butuh bacaan ringan dengan konflik yang bikin penasaran dan disusun rapi sama penulisnya. Juga buat kawan-kawan yang masih setia menghabiskan seluruh koleksi teenlit GPU pas jaman-jaman aku SD sampai tahun 2012-an.

NB:
Aku mau cerita. Soal novel ini. Nggak penting sih, tapi baca aja lah. Wkwkw.
Dulu banget, waktu kakakku SMA dan aku nggak tahu aku masih SD apa udah mulai masuk SMP, kakakku sering banget bawa novel ke rumah. Dia nggak pernah beli, dia cuma pinjam perpus sekolah atau pinjam punya temannya; dan aku suka banget ikutan baca. Ada banyak banget novel yang dia bawa, mulai dari teenlit yang saking ngeboseninnya akhirnya nggak selesai kubaca, sampai novel penulis sekelas Mira W dan Marga T.
Ya, gini-gini masa kecilku emang diisi dengan novel kembang-kembangnya Mira W. Banyak banget karyanya yang udah kubaca.

Dan, dari sekian banyak novel bawaan kakak yang kubaca, ada dua yang masih berkesan sampai sekarang. Terima kasih buat penemu Google yang berhasil mempertemukanku dengan kedua judul yang kucari selama ini. Yang satu berjudul Separuh Bintang (ya, novel ini), yang satunya lagi insya Allah judulnya Cinta Gadis Pengintai, tapi aku cari di goodreads nggak ketemu wkwk. Nah baru kemaren aku ketemu Separuh Bintang, dan baru bisa baca ulang.

Jadi, apa arti dari semua curhatan di atas?

Novel ini berkesan banget buatku pribadi, sampai-sampai setelah sekian tahun aku penasaran dan niat buat nyari lagi. Artinya lagi apa? Sebenarnya aku suka banget sama novel ini. Hahaha...

No comments:

Post a Comment

Komentarmu, bahagiaku ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...